Delegasi DPR RI Desak Israel Segera Bebaskan Anggota Parlemen Palestina

22-04-2009 / B.K.S.A.P.
Ketua Delegasi DPR RI yang juga Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Abdillah Toha, mendesak agar Israel segera membebaskan Anggota Parlemen Palestina yang ditahan pihak Israel, serta meminta IPU dan komunitas internasional untuk mengambil langkah-langkah guna menghukum Israel atas serangan brutal mereka ke wilayah pendudukan rakyat Palestina. Hal tersebut ditegaskan Abdillah Toha dihadapan Sidang Pleno Assembly IPU ke-120 di Addis Ababa, Ethiopia yang berlangsung dari tanggal 5 – 10 April 2009. “Kami mendesak pihak Israel untuk segera membebaskan anggota parlemen Palestina yang ditahan pihak Israel,” tegas Abdillah Toha. Khusus mengenai Timur Tengah, Delegasi DPR RI menegaskan bahwa stabilitas kawasan Timur Tengah hanya akan dicapai melalui perdamaian menyeluruh di Palestina dengan jaminan kembalinya wilayah pendudukan kepada rakyat Palestina dan pentingnya rekonsiliasi nasional yang melibatkan semua faksi dalam suatu dialog inklusif bagi perdamaian di Palestina. Selain itu, Delegasi DPR RI juga mendesak Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Obama untuk membuktikan perubahan kebijakan luar negerinya dengan memaksa Israel untuk bersedia terlibat dalam upaya perdamaian di Palestina. Delegasi DPR RI dalam Sidang Pleno tersebut menekankan perlunya IPU melakukan reformasi program untuk mendukung upaya parlemen menghadapi berbagai tantangan global yang menjadi prioritas antara lain krisis keuangan global, perubahan iklim, dan keamanan pangan. Dalam kesempatan itu, Delegasi DPR RI juga menyampaikan bahwa Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi dampak krisis keuangan global antara lain melalui kekuatan sektor keuangan, konsolidasi fiskal, dan stimulus ekonomi di bidang pembangunan infrastruktur, penyediaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan. Pada pertemuan Committee on the Human Right of the Parliamentariants, delegasi DPR RI juga telah diundang untuk dengar pendapat mengenai perkembangan penanganan kasus Tengku Nashirudin Daud dan Eddy Tanumihardja. Dalam kesempatan tersebut, delegasi DPR RI menegaskan bahwa DPR RI telah secara maksimal mengupayakan kemajuan bagi penyelesaian kadua kasus tersebut dan terdapat perkembangan yang signifikan pasca kunjungan misi IPU ke Indonesia tahun lalu. Dalam tanggapannya, Komite menyampaikan rasa puas dengan laporan perkembangan yang disampaikan dan Komite berkeyakinan bahwa kasus Eddy Tanumihardja mendekati penyelesaian. Sedangkan mengenai kasus Tengku Nashiruddin Daud, Komite mengharapkan upaya penyelidikan terus dilanjutkan hingga pelaku pembunuhan dapat ditemukan. Sidang Assembly IPU ke-120 yang dihadiri oleh 122 Negara anggota IPU ini telah menghasilkan beberapa resolusi diantaranya berjudul The Role of Parliaments in Mitigating the Social and Political Impact of the International Economic and Financial Crisis on the Most Vulnerable Sectors of the Global Community, especially in Africa, yang merupakan resolusi yang dihasilkan dari agenda emergency item. “Resolusi ini mendesak parlemen untuk mengelaborasi upaya mitigasi dampak social, politik, dan ekonomi dari krisis keuangan global, khususnya di Negara berkembang.” Jelas Abdillah Toha. Dalam perumusan ini, Delegasi DPR RI menjadi salah satu anggota drafting committee sehingga memiliki peran yang strategis utamanya dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk menjadi concern dan tercantum dalam rancangan resolusi dimaksud. Delegasi DPR RI dipimpin Ketua BKSAP DPR RI, Abdillah Toha, dengan beberapa Anggota yaitu, Simon Patrice Morin, Tosari Widjaja, Aisyah Hamid Baidlowi, dan Wila Chandrawila. Delegasi DPR RI telah menghadiri dan berpartisipasi aktif pada Sidang Assembly IPU ke-120 yang diselenggarakan di Addis Ababa pada tanggal 5-10 April 2009. Selain Sidang Assembly, terdapat pula beberapa sidang dan pertemuan terkait lainnya yang diikuti oleh delegasi DPR RI yaitu sidang Governing Council ke-184, Executive Committee ke-254, Coordinating Committee of Women Parliaments, Committee on Human Right of Parliaments, Committee to Promote Recpect for International Humanitarian Law, serta 2 (dua) diskusi panel yang bertemakan Adolescent girls : The girls left behind ? dan Managing Diversity. Selain itu, di sela-sela sidang Assembly IPU kali ini, delegasi DPR RI juga menghadiri pertemuan anggota perlemen ASEAN+3, OKI dan Asia Pacific geopolitical Group serta memimpin pertemuan Asian Parliamentary Assembly.(ol)
BERITA TERKAIT
GKSB Indonesia – Austria Tingkatkan Hubungan Kerja Sama Ekonomi hingga Militer
15-08-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) BKSAP DPR RI – Parlemen Austria, Amelia Anggraini menegaskan DPR RI...
Terima Kunjungan Dubes, BKSAP Bahas Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Selandia Baru
11-08-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera menegaskan ingin lebih meningkatkan hubungan bilateral...
Monumen Sir Michael Somare Perkuat Hubungan Indonesia-Papua Nugini
11-08-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera menghadiri upacara peresmian Monumen Nasional untuk...
Dorong Standar Keberlanjutan Sawit, BKSAP Soroti Kolaborasi Indonesia-Malaysia
07-08-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta— Wakil Ketua BKSAP DPR RI Ravindra Airlangga menekankan pentingnya penguatan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia dalam menghadapi...